Tuesday, June 15, 2010

Placenta Previa

Refer to penjelasan Dr. Hasrul bbrp hari yg lalu tentang Plasenta dibawah (Plasenta Previa), ada sumber dari milis sehat yg bisa menjelaskan dan sedikit menenangkan.....


Katanya Placenta bisa berpindah?
Placenta kok bisa jalan-jalan ya Bu ? Aneh bener hehehe ...
Secara sederhana, rahim berbentuk segitiga terbaik, atau bisa juga dibayangkan seperti daun waru (clover) terbalik dengan ujung di bawah.


Normalnya plasenta terletak di bagian fundus (bagian puncak/atas rahim), bisa agak ke kiri atau ke kanan sedikit, tetapi tidak sampai meluas ke bagian bawah apalagi menutupi jalan lahir.
Patokan jalan lahir ini adalah ostium uteri internum (disingkat OUI, yaitu mulut rahim bila dilihat dari bagian dalam rahim). Kalau dilihat dari luar - dari arah vagina - disebut ostium uteri eksterum.


Dari posisi jalan lahir ini ada 4 kemungkinan jenis plasenta previa :

1. Placenta previa totalis, bila plasenta menutupi seluruh jalan lahir. Pada posisi ini, jelas tidak mungkin bayi dilahirkan per-vaginam (normal/spontan/biasa), karena risiko perdarahan sangat hebat.
2. Placenta previa partialis, bila hanya sebagian/separuh plasenta yang menutupi jalan lahir. Pada posisi inipun risiko perdarahan masih besar, dan biasanya tetap tidak dilahirkan melalui per-vaginam.
3. Placenta previa marginalis, bila hanya bagian tepi plasenta yang menutupi jalan lahir. Bisa dilahirkan per-vaginam tetapi risiko perdarahan tetap besar.
4. Low-lying placenta (plasenta letak rendah; kadang disebut juga dangerous placenta), posisi plasenta beberapa mm atau cm dari tepi jalan lahir. Risiko perdarahan tetap ada, namun bisa dibilang kecil, dan bisa dilahirkan per-vaginam dengan aman, asal hat-hati.

Diagnosa ini mulai dipastikan sejak kira-kira umur kehamilan 26-28 minggu, dimana mulai terbentuk yang namanya SBR (Segmen Bawah Rahim). Dengan terbentuknya SBR, leher rahim yang semula masih berbentuk seperti corong, akan mulai memipih, untuk nantinya saat menjelang persalinan mulai membuka (Ibu-ibu sudah biasa mendengar "pembukaannya sudah berapa cm" begitu kan?)


Dari perubahan inilah bisa terjadi plasenta "berpindah" atau lebih tepatnya bergeser secara relatif menjauhi jalan lahir, seolah-olah bergerak ke atas. Itulah sebabnya, sebelum masuk trimester terakhir, sekitar 28 minggu/7 bulan, dibiarkan saja dulu asal tidak terjadi perdarahan yang tidak bisa dikendalikan. Diharapkan nanti setelah 7 bulan, beruntung bisa "pindah" ke atas seperti penjelasan sebelumnya.
Tentu saja, penilaian paling optimal dan menentukan adalah saat mendekati persalinan, untuk memastikan benar-benar dimana posisi plasenta. Itulah mengapa, keputusan cara persalinan bisa berubah di menit-menit terakhir.


Apa sih sebabnya terjadi kelaian tempat plasenta ? Bisa karena kelainan bawaaan pada bentuk rahim, adanya tumor rahim, atau bekas operasi sebelumnya yang meninggalkan jaringan parut di rahim. Bisa sebabnya faktor rahim : kehamilan ganda/kembar, ada kelainan bawaan rahim. Tidak ada hubungannya dengan saat hamil naik turun tangga atau banyak jungkir balik misalnya.
Tindakan ditentukan oleh jenis plasenta previanya. Biasanya ditunggu sampai sekitar 7 bulan untuk memastikan benar dimana posisi plasenta. Karena itu, walau tidak "nungging", kalau dasarnya memang bukan tipe previa ya akan bergeser ke atas.


Risiko dari kelainan posisi ini, paling utama tentu perdarahan. Perdarahan bisa terjadi menjelang/saat persalinan. Ini dihindari/diantisipasi dengan penentuan cara persalinan operatif.
Bisa terjadi perdarahan saat mulai terjadi pembentukan segmen bawah rahim, dimana ada bagian plasenta yang "robek" oleh pergeseran jaringan di sekitar mulut rahim. Bila ini terjadi, yang terganggu adalah kesejahteraan janin, dan bisa juga memicu persalinan prematurus.
Bisa juga terjadi perdarahan oleh tekanan kepala janin saat mulai memasuki segmen bawah rahim sebagai persiapan menuju persalinan.


Karena itu, posisi plasenta adalah salah satu hal yang penting diperiksa saat menjalani USG. Ini lebih penting daripada soal apa jenis kelaminnya (bukan berarti nggak boleh lho ya nanya jenis kelamin, hanya rasional dong, mana yang lebih penting seharusnya didahulukan).

Apa faktor-faktor yang mempertinggi risiko mengalami placenta previa :


1. Usia ibu : kurang dari 20 dan lebih dari 30 risikonya lebih tinggi.
2. Paritas (berapa kali hamil), makin sering makin berisiko. Dugaannya, kalau hamil lagi, plasenta berusaha mencari tempat yang belum pernah ditempati plasenta sebelumnya. Apalagi bila jaraknya berdekatan.
3. Kondisi dinding rahim kurang mendukung, sehingga plasenta terbentuk melebar sampai menuju ke jalan lahir.
4. Kehamilan ganda/kembar, adanya kelainan bawaan janin.
5. Adanya masa tumor di rahim sehingga mengganggu pemilihan tempat untuk plasenta.
6. Adanya jaringan ikat oleh tindakan operatif sebelumnya. Makin sering operasi, berarti juga makin besar risikonya.
7. Riwayat plasenta previa sebelumnya. Disebutkan risikonya 10-12 kali lebih besar daripada yang belum pernah mengalaminya.
8. pengaruh lain yang mengganggu oksigenasi ke dinding rahim : misalnya merokok.


Semoga next check up plasentanya udh bergeser gak dibawah lagi yah...

Baby3 : 21 weeks 1 day

Di tengah kesibukan sbg ibu RT jiah...kayak wanita karier aja sibuk. Alhamdulillah, Kamis tgl 10 Jun' 10 cek kehamilan ke RSB Asih di Panglima Polim. Udah hampir 5 tahun gak ketemu sama Dr. Hasrul D. Biran SpOg. Tapi, bukannya baru kali ini periksa hamil ya... Udh bbrp kali periksa ke dokter, tp yg deket2 rumah aja. Eh ternyata gak sreg bgt sm dokternya, kaku banget and gak menyenangkan. (note: buat para dokter spog ini perlu di noted, kalau gak perhatian sm ibu2 pasien gak usah jd spog)
Karena udh lumayan gak ketemu, ya udh chit-chat aja dulu. Panjang banget, pdhal waktu itu udh jam 9 malem. Dokternya udh tua pula, rumahnya di Cibubur and di luar masih ada bbrp buham yg msh antree...

USG Time....

Baby3 udh 21 weeks 1 day.

Dokternya bilang, si kecil nih agak bandel ya, coba ibunya ngajak ngobrol sambil dielus2 biar babynya tenang hehehe.... Di monitor USG keliatan bgt itu kaki Dedenya nendang2 perut. Whua...jangan heboh dong, Dee...ummi malu nih.

"Hati2 ya, plasentanya di bawah nih.... Jangan sampai kecape'an, gak boleh bawa brg2 yg berat.."  Hmm, rada worries juga sih. I hope everything's ok.
Alhamdulillah Baby3 sehat, jantung, uk. kepala, dan pertumbuhannya baik. Doctor's said cowok, tapi msh belum jelas. Estimate lahir insya Allah tgl 20/10/2010.

Sayang banget, sptnya harus SC lagi. Doktor blm mau cerita apa sebabnya. Mgkn krn Plasenta dibawah itu, tapi...insya Allah semuanya berjalan lancar dan sehat semua. Dokter kasih tahu, sbnrnya Plasenta di bwh tidak ada penyebab khusus. Karena faktor usia jg bisa menyebabkan kondisi tsb. Yang penting si ibu harus berhati-hati.

Tapi doktor baikku ini udh gak bisa SC di Rumkit dekat rumah, cuma bisa di Asih aja. Secara dia udh tua. Yah, we'll see deh. Berharap segalanya dimudahkan oleh Allah. Amiin.


Note:
Udah lama banget gak ke Asih, kupikir biaya dokter dan admin rumkitnya pasti mahal. Secara dulu tuh udh mahal juga. Alhamdulillah gak mahal euy...dapat disc dari dokternya (dipotong dari jasa dokternya). Aduh...sempet terharu bgt sm dokter yg satu ini. Gak money oriented...

American Risoles ala Ummi Akbar

Original recepies: Fatmah Bahalwan & Rina Rinso

Bahan Kulit:
- 100 gr terigu
- 2 butir telur
- 200 ml susu cair
- Air matang secukupnya
- 1 sdt garam (bisa juga nggak pake)
- 3 sdm mentega/margarine, dicairkan





Bahan Isi:-
- 2 buah wortel, dipotong dadu
- 1 buah kentang, dipotong dadu
- 100 gr daging rebus, potong dadu/kecil2
- 2 butir telur rebus
- 2 slice keju utk sandwich, potong sesuai selera kecil-kecil (bisa juga keju cheddar)
- 2 bh bawang putih
- 1 blok maggi (bisa diganti dgn sedikit garam)
- 1 sdt saus tiram
- 1 sdt merica bubuk


Cara membuat:

Kulit:
1. Ayak terigu, buat lubang ditengah masukkan telur tambahkan garam. Aduk searah perlahan sampai lembut. Masukkan susu cair sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Tambahkan air secukupnya sambil terus diaduk. Usahakan adonan tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer. Terakhir tambahkan mentega cair.
2. Siapkan wajan Teflon, oleskan margarine. Panaskan Teflon, masukkan adonan cukup seukuran 1 sendok sayur. Masak satu persatu. Usahakan kulit dibuat jangan terlalu tebal.



Isi:
1. Tumis bawang putih, maggi blok beri saus tiram masukkan wortel dan kentang beri sedikit air. Berikan merica bubuk lalu tutup agar wortel dan kentang matang.
2. Masukkan daging. Tutup kembali
3. Masak sampai benar-benar matang.
4. Siapkan kulit, beri tumisan sayur + daging, telur rebus, dan keju. Lipat masukkan ke dalam kocokan telur lalu gulingkan di tepung roti.
5. Setelah selesai semua masukkan ke dalam kulkas ± 1 jam. Lalu goreng menggunakan minyak.
6. Dimakan dgn menggunakan saus sambal.


Note:
- sayuran bisa menggunakan sayuran beku
- untuk kulit, saya membayangkan sulitnya, tapi ternyata TIDAK. Hanya perlu kesabaran…

Penghambaan sebuah hati yg terluka

Ya Tuhan, Engkau telah menunjukkan kelembutan-Mu setelah aku kehilangan dunia dan segala isinya.

 
Demi zat-Mu yang maha suci, sejak hari ini aku tidak akan menyimpang dari pintu kasih-Mu meski seluruh isi dunia dikembalikan kepadaku.


Biarlah semua orang menzalimi diriku, menipuku, menyulut api kebencian, atau memenjarakan diriku dalam kegelapan atau kesendirian.


Demi zat-Mu yang akan selalu kusembah, semua itu tidak akan merugikan diriku ataupun memutuskan benang terkecil dari benang-benang harapanku.


Apa arti derita kesabaran bagi diri jika telah menikmati hidayah-Mu yang menyinari jiwa?


Betapa mudahnya kegelapan ini jika telah menemukan cahaya-Mu di antara tulang rusuk yang membahagiakan diriku.


Betapa manisnya siksaan bagi hatiku selagi rahmat dan kelembutan-Mu selalu menemani.


(page 221. The Forbidden Wine)

Sentuhan Kesedihan

Ya Tuhan, apakah Engkau tidak melihat keadaaan diriku?

Aku adalah hambamu yang lemah.
Mengapa aku harus menjalani semua nestapa yang berat ini?
Tuhan, hamba-hambaMu di dunia tidak tersentuh hatinya oleh derita dan nestapaku. Bahkan seperti yg Engkau lihat, mereka semakin memperparah deritaku.
Hamba-hambaMu di dunia menghalangiku dari memperoleh bekal perjalanan melintasi kehidupan fana ini.
Kasihanilah diriku, Tuhan.
Sungguh sejak hari ini aku berjanji hanya akan memohon kepada-Mu, hanya akan menangis di pangkuan-Mu, dan hanya akan merendahkan diri dihadapan kekuasaan-Mu.


(page 220, The Forbidden Wine)

Harapan Kebahagiaan....

Tentang keputusasaan…mampukah seluruh isi dunia membuat hatiku putus asa?

Demi tubuh yang ketegapannya memikatku, demi lirikan mata yang keindahannya memabukkanku, demi sinar yang memantulkan cahayanya kepadaku, dan demi keindahan yang hanya aku rasakan pahit dan deritanya, aku bersumpah semua siksaan ini tidak akan menghilangkan kedamaian dan ketenanganku


Tak ada yang mampu menghilangkan harapan pertemuanku bahkan seandainya terhalang oleh tirai kematian!


Tak ada yang lebih indah dari nikmat bahagia di bawah bayang2 keabadian dan sayap kelembutan-Mu.


(ps: page 222, The Forbidden Wine)

The Forbidden Wine : Simfoni Keabadian Cinta

Akan kubangkitkan lantunan penyesalan dan dukacita yang telah memejamkan kedua matanya… Kan kusulut kembali keluh napas panjang yang terhembus dari dada, dan api yang pernah membara di dalam hati…Ini adalah kisah nyata… tentang pungguk merindukan bulan; tentang lelaki biasa merindukan putri istana; tentang Mamo dan Zain.Kecantikan seorang wanita baru bisa sempurna jika ada pria yang menjadi cermin dari kecantikan tersebut. Begitu pula, ketampanan seorang pria baru bermakna jika ada seorang wanita yang memaknai arti ketampanan itu.



Mamo dan Zain adalah cermin sempurna bagi satu sama lain.Dewa cinta tak pernah bisa terus duduk di singgasana hati, di balik tirai tersembunyi. Mamo dan Zain mabuk asmara. Di mata mereka dunia telah sirna. Batas-batas ruang dan waktu tak lagi ada, karena semua telah musnah ditelan ombak bahagia.Namun bahagia sirna, nestapa memupus asa. Amir Zainuddin, sang penguasa negeri dan kakak dari Putri Zain, menjadi penghalang cinta mereka berdua; cinta tulus dan suci dari kedalaman hati.



Mati segan, hidup pun tak mau. Itulah Mamo; pencinta yang hancur oleh rasa putus asa setelah sebelumnya harapannya hampir berbunga. Badai nestapa mengusik segala derita. Begitu pula Zain, yang kerap meracau di hadapan sang Amir, “Sedih dan duka adalah bagianku, sedang kuasa dan bahagia adalah bagianmu. Tolong, sedikit pun jangan rebut bagianku.”

Note: Taken from my other blog (06 Oct' 07)